Dad.

Sulit untuk membuka mata dan menghadapi kenyataan bahwa dia tak lagi ada disisiku.
Seseorang yang selama ini kusia-siakan.
Seseorang yang tak pernah mengeluh atas segala tindakanku kepadanya.
Seseorang yang aku tahu hidupku akan sulit tanpanya.
Seseorang yang mampu menjagaku dari setiap mimpi buruk.
Seseorang yang begitu sabar dalam menghadapiku dan kedua adikku.
Seseorang yang tak romantis kepada ibuku tetapi dia sangat menyayanginya.
Seseorang yang selalu mengajarkanku tentang betapa indahnya hidup.
Seseorang yang sangat menyukai kopi dan rokok. Dan "mereka" itulah penyebab serangan jantung yang merenggut nyawa ayahku


Miris sekali,
Aku tak sempat meminta maaf kepadanya. Atas perilakuku yang begitu tak pantas untuk ayah yang begitu sayang padaku. Mengabaikannya.
Kata Maaf yang tak sempat ia dengar dari mulutku..dari hatiku...
Maafkan anakmu ini ayah.
Sungguh kata maaf tidaklah cukup.
Aku sangat mencintaimu
Aku sangat merindukanmu
Aku ingin saat aku menutup mata ini dan membukanya lagi, engkau ada disini. Kumohon. Permintaan ini sangat konyol, aku tahu. Kau ada disana dan takkan bisa kembali lagi Tapi aku tahu Allah SWT telah menempatkannya ditempat yang layak untuknya. Surga. Sampai ketemu Ayah. 
Namun.
Semuanya telah terjadi. Menyesal tak ada gunanya. Dan mendoakannya adalah jalan terbaik. Aku akan menjaga baik baik Ibu dan Adik, Ayah. Doaku selalu menyertaimu. Lihat kan Ayah? Selama 3tahun lebih ini aku sudah bisa hidup dengan baik. Aku tahu semua ada hikmahnya.

Salam hangat, Anakmu tercinta, Nita:)