Judul buku : Grey Sunflower Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
TahunTerbit : Januari 2011
Penulis : Ruth Priscillia
Tebal : 248 halaman
Harga : Rp. 40.000,-
Sinopsis:
Louise, si gadis pencinta bunga matahari, memutuskan melarikan diri ke Belanda untuk membuka lembaran baru setelah kematian cinta pertamanya, Davin.
Di sana ia berniat melanjutkan kuliah dan melupakan segala hal yang berhubungan dengan cinta. Tetapi, takdir malah mempertemukannya dengan Ben, saudara kembar Davin.
Perasaan Louise campur aduk, kenangan akan Davin menariknya kepada Ben.
Namun, seakan hidup Louise belum cukup membingungkan, takdir malah memperumitnya dengan menghadirkan kembali Gerard, pria yang juga pernah mengisi hidupnya dan telah beberapa tahun menghilang.
Dibayangi kenangan dan balutan kebimbangan, bisakah Louise menemukan Bunga Matahari-nya yang sejati?
Kutipan:
"Mereka mencintai aku seperti bunga matahari. Dan aku mencintai mereka seperti warna abu-abu. Tidak memihak siapa siapa. Aku memberikan cinta yang sama seperti warna abu abu. Abu-abu yang hitam dan tidak putih" -Louise, Grey Sunflower (ruth priscillia)
Awalnya saya hanya iseng, saya lagi browsing dan mencari novel Remaja yang romantis tetapi complicated.
Kemudian saya membaca beberapa buku di google books, ketika melihat cover Grey Sunflower dan sinopsisnya, saya langsung mati penasaran dan sangat tertarik padal novel ini.
Ruth Priscillia sangat pandai dalam memperkenalkan tokoh tokohnya seperti Louise, Davin, Gerard dan Ben. Mereka tampak nyata. Pembaca seolah-olah kenal betul dengan mereka, dan pembaca juga akan merasakan hal yang sama dengan tokoh-tokoh di novel ini.
Novel karya Ruth Priscillia terbitan gramedia ini sangat unpredictable, sangat tidak mudah ditebak. Jalan cerita yang unpredictable membuat pembaca ingin terus membacanya hingga halaman terakhir. Pembaca dibuat larut dalam emosi dan kisah sedih kehidupan cinta Louise yang penuh lika-liku, sakit, senang, sedih dan mengharukan.
Louise dihadapkan oleh tiga lelaki yang sangat mencintainya:
David adalah cinta pertama louise yang ternyata sudah lama memendam rasa yang sama terhadap louise. Sayangnya david tidak ingin mengungkapkan perasaannya dikarenakan penyakit yang telah lama mengidap ditubuhnya. Hingga david pun tak bisa lagi berada disisi Louise..
Gerard adalah pribadi yang awalnya sangat menyebalkan bagi louise. Namun setelah saling mengenal satu sama lain ternyata gerard sangat perhatian kepadanya. Tetapi louise masih sayang david..Namun ketika perasaan Louise berubah terhadap david. David menghilang!
Kemudian setelah Louise pindah ke Belanda untuk melupakan kisah asmaranya yang rumit, dia bertemu Ben. Louise merasa familiar dengan Ben, setelah melewatkan hari bersama-sama, ia baru tahu bahwa Ben adalah saudara kembar davin yang sangat romantis.
Ketika Louise sudah mulai melupakan Gerard. Dia muncul kembali.
Louise dihadapkan dengan dua lelaki yang sangat menyayanginya.
Namun Louise berhasil memilih dengan adilnya:')
Ending dari cerita ini sangat mengejutkan setiap pembaca, Ruth Priscillia sangat pintar membuat cerita romantis sekaligus mengharukan ini. Pastinya novel ini really worth it to read. 4,5 of 5 star!
TahunTerbit : Januari 2011
Penulis : Ruth Priscillia
Tebal : 248 halaman
Harga : Rp. 40.000,-
Sinopsis:
Louise, si gadis pencinta bunga matahari, memutuskan melarikan diri ke Belanda untuk membuka lembaran baru setelah kematian cinta pertamanya, Davin.
Di sana ia berniat melanjutkan kuliah dan melupakan segala hal yang berhubungan dengan cinta. Tetapi, takdir malah mempertemukannya dengan Ben, saudara kembar Davin.
Perasaan Louise campur aduk, kenangan akan Davin menariknya kepada Ben.
Namun, seakan hidup Louise belum cukup membingungkan, takdir malah memperumitnya dengan menghadirkan kembali Gerard, pria yang juga pernah mengisi hidupnya dan telah beberapa tahun menghilang.
Dibayangi kenangan dan balutan kebimbangan, bisakah Louise menemukan Bunga Matahari-nya yang sejati?
Kutipan:
"Mereka mencintai aku seperti bunga matahari. Dan aku mencintai mereka seperti warna abu-abu. Tidak memihak siapa siapa. Aku memberikan cinta yang sama seperti warna abu abu. Abu-abu yang hitam dan tidak putih" -Louise, Grey Sunflower (ruth priscillia)
Awalnya saya hanya iseng, saya lagi browsing dan mencari novel Remaja yang romantis tetapi complicated.
Kemudian saya membaca beberapa buku di google books, ketika melihat cover Grey Sunflower dan sinopsisnya, saya langsung mati penasaran dan sangat tertarik padal novel ini.
Ruth Priscillia sangat pandai dalam memperkenalkan tokoh tokohnya seperti Louise, Davin, Gerard dan Ben. Mereka tampak nyata. Pembaca seolah-olah kenal betul dengan mereka, dan pembaca juga akan merasakan hal yang sama dengan tokoh-tokoh di novel ini.
Novel karya Ruth Priscillia terbitan gramedia ini sangat unpredictable, sangat tidak mudah ditebak. Jalan cerita yang unpredictable membuat pembaca ingin terus membacanya hingga halaman terakhir. Pembaca dibuat larut dalam emosi dan kisah sedih kehidupan cinta Louise yang penuh lika-liku, sakit, senang, sedih dan mengharukan.
Louise dihadapkan oleh tiga lelaki yang sangat mencintainya:
David adalah cinta pertama louise yang ternyata sudah lama memendam rasa yang sama terhadap louise. Sayangnya david tidak ingin mengungkapkan perasaannya dikarenakan penyakit yang telah lama mengidap ditubuhnya. Hingga david pun tak bisa lagi berada disisi Louise..
Gerard adalah pribadi yang awalnya sangat menyebalkan bagi louise. Namun setelah saling mengenal satu sama lain ternyata gerard sangat perhatian kepadanya. Tetapi louise masih sayang david..Namun ketika perasaan Louise berubah terhadap david. David menghilang!
Kemudian setelah Louise pindah ke Belanda untuk melupakan kisah asmaranya yang rumit, dia bertemu Ben. Louise merasa familiar dengan Ben, setelah melewatkan hari bersama-sama, ia baru tahu bahwa Ben adalah saudara kembar davin yang sangat romantis.
Ketika Louise sudah mulai melupakan Gerard. Dia muncul kembali.
Louise dihadapkan dengan dua lelaki yang sangat menyayanginya.
Namun Louise berhasil memilih dengan adilnya:')
Ending dari cerita ini sangat mengejutkan setiap pembaca, Ruth Priscillia sangat pintar membuat cerita romantis sekaligus mengharukan ini. Pastinya novel ini really worth it to read. 4,5 of 5 star!
posted from Bloggeroid
0 komentar:
Posting Komentar